Rabu, 27 Juni 2012

Tekhnik Bimbingan Pensos

Tekhnik Bimbingan Penyuluh Sosial Oleh Joni Rimbas di Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga Mandiri, Dinsos Banyuasin PENYULUHAN ASAL KATA SULUH YANG BERARTI OBOR ATAU DAPAT DIKATAKAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENERANGI KEADAAN YANG GELAP. PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN SOSIAL TIDAK DILAKSANAKAN OLEH PEMERINTAH SAJA TETAPI ADANYA KERJASAMA DENGAN MASYARAKAT. APA GUNA TENAGA PENYULUH, TENAGA PENYULUHAN SANGAT DIGUNAKAN UNTUK MEMBERIKAN INFORMASI PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN SOSIAL. UNSUR TENAGA PENYULUHAN SOSIAL : 1. Unsur Pegawai Negeri Sipil (PNS) 2. Unsur Masyarakat - Perguruan Tinggi - Organisasi Sosial /LSM - Organisasi Profesi - Tokoh Masyarakat (Agama, Adat, Wanita, Pemuda) - Infra struktur sosial TKSK, KT, PSM dan Orsos PENYULUH SOSIAL : Penyuluhan Sosial adalah suatu proses pengubahan perilaku PERANAN PENYULUHAN SOSIAL : 1. Sebagai Komunikator (Komunikasi) 2. Sebagai Inovator (Informasi) 3. Sebagai Educator (Indukasi) LANGKAH - LANGKAH PENYULUHAN SOSIAL : - Penjajagan - Pengumpulan dan Penyiapan bahan - Pembentukan pelaksanaan - Pengarah - Penyuluh - Monitoring/evaluasi - Laporan METODE PENYULUHAN SOSIAL : 1. Metode Partisipatif Artinya bahwa seorang penyuluh sosial tidak menggurui, menginduktrinasi tetapi memfasilitasi masyarakat sehingga masyarakat dapat berperan secara aktif berada ditengah-tengah masyarakat. 2. Metode dialog interaktif Artinya bahwa seorang Tenaga Penyuluh Sosial adalah hanya menyuluh/menerangkan saja tetapi masyarakat diberikan kesempatan untuk bertanya/menanggapi 3. Metode Pemberdayaan Artinya bahwa seorang Tenaga Penyuluh Sosial harus bisa melihat, mengamati potensi/sumber daya yang dimiliki masyarakat sehingga Penyuluh Sosial dapat menjadi fasilitator untuk bersama-sama masyarakat dapat mendayagunakan potensi dan sumber yang dimiliki untuk menanggulangi masalah bersama yang dihadapi untuk mencapai kesejahteraan bersama. SIFAT PENYULUHAN SOSIAL : 1. Sebagai gerak awal Penyuluh sosial mendahului sebelum kegiatan yang lain masuk ke lokasi 2. Sebagai gerak dasar Setiap program punya pondasi kegiatan melalui Penyuluh Sosial dasar. MODEL PENYULUHAN SOSIAL : 1. Penyuluhan Sosial langsung Penyuluhan Sosial yang dilaksanakan oleh Penyuluh Sosial yang bertatap muka dengan khalayak sasaran. 2. Penyuluhan Sosial tidak langsung Penyuluhan Sosial yang dilaksanakan oleh Penyuluh Sosial yang tidak bertatap muka dengan khalayak sasaran, tetapi melalui berbagai media Penyuluhan Sosial. MEDIA PENYULUHAN SOSIAL : 1. Media Elektronika 2. Media Cetak 3. Media Tradisional 4. Tatap Muka KRITERIA TENAGA PENYULUHAN SOSIAL : Kriteria Tenaga Penyuluhan Sosial baik itu berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun masyarakat perlu memenuhi persyaratan atau kriteria sebagai berikut : 1. Usia 18 tahun ke atas 2. Pendidikan minimal SLTA atau Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 3. Mempunyai Pengetahuan mengenai Pembangunan Kesejahteraan Sosial secara umum baik program maupun permasalahannya. 4. Berkepribadian, artinya mempunyai wibawa / pengaruh yang diakui oleh masyarakat setempat 5. Diutamakan pernah mengikuti pelatihan 6. Memahami teknik komunikasi 7. Mempunyai hubungan baik atau diterima masyarakat setempat 8. Mempunyai pengabdian yang tinggi dan selalu bertanggungjawab dalam penyelesaian tugasnya. METODE PENDEKATAN PERORANGAN DENGAN TEKNIK : 1. Kunjungan ke rumah 2. Kontak informal 3. Magang dsb. METODE KELOMPOK DENGAN TEKNIK : 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Demonstrasi 4. Karyawisata dsb. METODE PENDEKATAN MASSAL DENGAN TEKNIK : 1. Rapat umum / Kampanye 2. Siaran radio / televise 3. Pertunjukan kesenian atau film 4. Penyebaran bahan tertulis dsb SASARAN PENYULUHAN SOSIAL : Anak Balita Anak Terlantar Anak Nakal Anak Jalanan Wanita Rawan Sosial Ekonomi Lanjut USia Terlantar Korban Tindak Kekerasan Penyandang Cacat Tuna Susila Pengemis Gelandangan Bekas warga Binaan Lembaga Kemasyarakatan (WWBLK) Korban Penyalahgunaan NAPZA Keluarga Fakir Miskin Keluarga yang tinggal dirumah tak layak huni Keluarga Bermasalah Sosial (Psikologis) Komunitas Adat Terpencil Korban Bencana Alam Korban Bencana Sosial Pekerja Migran bermasalah sosial Orang dengan HIV/AIDS Keluarga rentan