Sabtu, 26 Mei 2012

KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum, Wr.Wb.

Allamdulillah Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmad dan hidayah-Nya, Sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan buku ini dengan baik dan tanpa halangan dan rintangan.
Selanjutnya Shalawat serta Salam, selalu senantiasa tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang menjadi panutan kebaikan dan suri tauladan bagi kita semua, Amin.
Buku ini secara umum dapat dibaca untuk semua kalangan, tetapi secara khusus buku ini dijadikan Refrensi tentang Kelurahan Rimba Asam dan Masyarakat Rimba Asam.
Didalam penulisan buku ini, disusun berdasarkan Panduan Sistimatika Social Mapping, yang mengunakan sesuai petunjuk dan arahan panitia Social Mapping.
Buku ini hadir dan diterbitkan dengan harapan para pembaca umumnya dan khususnya Dunia Usaha yang ada di Wilayah Kelurahan Rimba Asam Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin kiranya dapat menyalurkan bantuan CSR sebagai Tanggung jawab dan kepedulian terhadap lingkungan, selain dari itu buku ini dapat bermanfaat buat kita semua.
Kami menyadari betul buku ini belum sempurna, yang mungkin terdapat kekurangan didalam penulisan, penyusunan, baik kata-kata ataupun gaya bahasa yang kami gunakan kurang tepat, sesuai dengan kata pepatah “tak ada gading yang tak retak”, maka kepada para pembaca dan pakar, kami mengharapakan saran dan keritik yang membanguan, dari kesempurnaan buku ini untuk diterbitkan lebih lanjut.
Demikianlah terima kasih, semoga buku ini bermanfaat khusunya bagi warga kelurahan Rimba Asam.
Nahrun Min Allah Wa Fathun Qarik Penulis
Wassalamu’alaikum, Wr.Wb.
Joni Karbot, S.Th.I



SAMBUTAN
LURAH RIMBA ASAM
















Assalamu’alaikum, Wr.Wb.
Menyusun sebuah buku memang sangat sulit, selain dibutuhkan pikiran, tenaga, waktu dan biaya, namun berkat ketekunan dan komitmen yang tinggi, maka hal ini tidak sesulit yang diduga, oleh karena itu, saya sangat memberikan apresiasi kepada penulis yang menyelesaikan Buku Social Mapping tentang kelurahan Rimba Asam ini.
Sehubungan dengan itu, saya atas nama Pemerintah Kelurahan, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Penulis, tim penyusun, editor dan segenap panitia Social Mapping yang telah membantu dengan sepenuh hati sehingga buku kecil ini dapat hadir di tengah-tengah kita semua.
Semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua khususnya warga Kelurahan Rimba Asam. Sebagai bahan bacaan dan acuan tentang kelurahan Rimba Asam yang kita cintai ini.
Demikianlah ucapan dan terima kasih dan penghargaan yang tulus ikhlas saya sampaikan kepada penulis telah berinisiatif dan bekerja untuk membuat buku ini
Wassalamu’alaikum, Wr.Wb.
Lurah Rimba Asam


SAPERAN, S,Sos, M.Si.








BAB I
KEADAAN UMUM KELURAHAN


1.1. Sejarah Kelurahan

Kelurahan Rimba Asam merupakan salah satu kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Betung sebagai ibu kota kecamatan, yang terletak di ruas jalan Lintas Sumatera ataupun jalan Nasional , yaitu jalan Palembang- Betung, jalan Betung- Sekayu dan Jalan Betung-Jambi.
Kelurahan Rimba Asam memiliki potensi alam yaitu Tanah yang subur, tumbuhan yang menghijau, di atas tanah yang datar di tumbuhi tanaman termasuk kebun-kebun karet dan sawit baik milik warga setempat maupun milik Perusahaan dan Rawa-rawa yang luas, menurut sejarah singkat penduduk setempat dulunya kelurahan ini tidak berpenghuni seperti sekarang ini kerena penduduk asal menetap yang sering disebut dusun lame setelah terbentuknya jalan pipa pada tahun Tahun 1959 oleh PTSI (PT. Stanvac lndonesia ) dan pada tahun 1961 maka penduduk secara bertahap pindah ke Dusun ini, untuk ke dusun baru ini kita harus menempuh jalan garobak, dan trasportasi air melewati sungai Betung, Sungai Betung ini merupakan jalur ekonomi perdagangan pada saat itu, dan terdapat tempat perkumpulan dan pelabuhan yaitu pelabuhan Tangeh Raden dekat Jerabah Panjang dan Tambag Kebu, berada di kampung Meranjat pada saat ini. banyak pedagang atau saudagar yang singgah dan melakukan kegiatan jual beli, secara tidak langsung sebagai tempat persinggahan para pedagang, Rimba Asam dulunya memiliki jalur transportasi yaitu Sungai Betung bisa ditempuh melalui sungai Cengal bermuara ke laut Sungsang dan kerena suatu sebab sungai ini mengering dan dangkal seperti sekarang ini. Dahulunya hiduplah sekelompok masyarakat rukun dan damai meskipun penduduk asli, dalam kehidupan warga masyarakat ini merupakan penduduk Asli Betung dan Marga Rimba Asam orang menyebutnya.

Kelurahan Rimba Asam merupakan pemekaran dari Kelurahan Betung, yang dimekarkan pada tahun 2007 menjadi 2 kelurahan 1 Desa, terdiri dari Kelurahan Rimba Asam, kelurahan Betung dan Desa Suka Mulya, Kelurahan Rimba Asam telah berkembang pesat sebagai ibu kota kecamatan Betung, Kelurahan Rimba Asam menjadi ramai dengan adanya pendatang yang ingin menetap dan tinggal di Kelurahan ini. Pada awal keberadaan Marga Rimba Asam penduduk di sini merupakan penduduk Asli Betung, setelah menjadi Desa Betung di sebuatan warga kampung satu. pemekaran ini di fasilitasi oleh Kelurahan Betung selaku pemerintah bersama LPM dan Usur pemuda, sehingga terbentuknya Panitia Pemekaran atau disebut Team 11 yang di ketua oleh HM Rifa’i Burhan dalam persiapan ini team mengadakan musyawarah baik membahas masalah tapal batas (risalah tapal batas) dan mengenai nama kelurahan, ada beberapa usulan mengenai nama Kelurahan ini baik itu Betung Jaya, Tangga Raden, Marga Rimbas, Rimba Asam dan lainnya, namun dalam penetapan nama sesuai usulan dan saran peserta rapat maka untuk mengingatkan pada generasi muda dan masyarakat agar tidak melupakan sejarah, termasuk adat istiadat maka dengan kata sepakat ditetapkannya nama kelurahan ini bernama Kelurahan Rimba Asam. Dari awal berdiri kelurahan Rimba Asam ini banyak hal yang harus disiapkan termasuk tempat pelayanan prima terhadap masyarakat berupa kantor, maka Lurah Rimba Asam yang pertama yaitu Hasbullah,S.Sos, M.Si (Priode 2007-2012) mengambil inisiatif untuk menempati (pinjam pakai) ex Kantor Bupati Wilayah Tengga (Tubup), dengan berbagai macam persipan maka pada tanggal 25 Januari 2007 Kantor kelurahan mulai menerima pelayanan pada warga masyarakat Kelurahan Rimba Asam selanjutnya pada tahun 2012, pemerintah kelurahan Rimba Asam di serah terimakan antara lurah lama dan lurah baru yaitu Hasbullah, S.sos, M.Si dengan Saperan, S.Sos, M.Si (Priode 2012 sampai dengan Sekarang)
Kerena kelurahan ini berada di pinggir jalan lintas secara berlahan-lahan melakukan pembangunan untuk mendukung kemajuan, pemerintahan kelurahan Rimba Asam sesuai dengan Perda dan peta kota Betung khususnya kelurahan Rimba Asam (dalam Wacana yang dilontarkan oleh Pemda Banyuasin yaitu Kota Kembar antara Ibu kota Kabupaten yaitu Pangkalan Balai dan ibu kota Kecamatan Betung yaitu Kelurahan Rimba Asam) namun pada kenyatan hanya rencana saja yang sampai saat ini belum terwujud. Disini kelurahan Rimba Asam terus berkembang, tidak berpangku tangga dan berhenti dalam kemajuan, hal ini ditopang oleh sumber daya yang ada. dilaksanakan oleh warga sehingga nampak sekarang sudah maju dengan sendirinya, warga Rimba Asam yang di motori oleh para perangkat Kelurahan, tokoh masyarakat, Lembaga Adat dan pemuda, bersatu untuk memajukan dan mengubah Pradigma lama dan pola pikir dengan memanfa’atkan peran kearifan Lokal, agar ini terwujud dan berkembang sehingga menjadi ikon baru yang terang benderang di era modern.
Penulis dari hasil diskusi dan wawancara itulah, seluruh elemen masyarakat dapat mengubah image yang dulu dan bersifat tertutup akhirnya terjawab dengan kemajuan dan perubahan zaman menjadi warga yang baik, aman dan tertib, khususnya di kelurahan Rimba Asam Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin.
1.2. Letak Lokasi Kelurahan

Kelurahan Rimba Asam sebagai Ibu Kota Kecamatan merupakan salah satu Kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin. Jarak Kelurahan ke ibu kota Kecamatan Betung sejauh ± 0,5 Km, sedangkan jarak ke ibu kota Kabupaten Banyuasin di Pangkalan Balai 20 Km, dan ke ibu kota provinsi Sumatera Selatan di Palembang 68 km, Dengan kendaraan roda empat, kurang lebih memerlukan waktu 3 (Tiga) jam untuk sampai di Kelurahan Rimba Asam hal ini di sebabkan hambatan pada jalan macat dan berlobang dan tidak adanya jalan alternatif ataupun jalan lingkar.
Kelurahan Rimba Asam memiliki luas wilayah 5.275 ha yang dimanfaatkan untuk persawahan, perladangan, Perkebunan permukiman, fasilitas umum, dan Rawa-rawa. Karena itu sebagian kecil wilayah Rimba Asam dijadiakn persawahan yaitu sebagai menambah penghasilan dengan produksi beras walaupun belum mencukupi kebutuhan warga Kelurahan Rimba Asam. Hal ini dapat dilihat sesuai dengan tabel berikut ini:

Tabel 1.1 Luas wilayah, Jumlah Ling kungan dan Batas wilayah

No Uraian Keterangan
1 Luas wilayah : 5.275 Ha Jarak ke Kecamatan : ± 0,5 Meter Jarak Ke kabupaten : ± 2 Km


2 Jumlah Lingkungan : 5 (lima) Lingkungan 1) Lingkungan I 4) Lingkungan IV 2) Lingkungan II 5) Lingkungan V 3) Lingkungan III Terdapat 41 RT, 10 RW
3 Batas wilayah : a. Utara : Desa Sri Kembang/Bukit/Lubuk Karet b. Timur : Desa Lubuk Karet c. Selatan : Desa Taja Raya II d. Barat : Kelurahan Betung

Sumber: Profil Kelurahan dan RPJM-Kel Rimba Asam


Kelurahan Rimba Asam terletak di sebelah utara yaitu berbatasan dengan Desa Sri Kembang sebagaian berbatasan dengan Desa Bukit dan Lubuk Karet, di sebelah Timur berbatasan dengan Desa Lubuk Karet, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Taja Raya II dan di sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Betung ( Peta Terlampir)

1.3. Aksesibilitas Lokasi
Transportasi merupakan sarana yang sangat penting untuk menunjang keberhasilan di Kelurahan Rimba Asam sebagai Akses transportasi baik dibidang pendidikan, ekonomi dan pembangunan, terutama dalam mendukung program pemerintahan yang ada, antara lain dalam kegiatan ekonomi produktif masyarakat dan sebagai kenderaan untuk mencari kebutuhan ekonomi keluarga seperti kenderaan roda dua (motor) yang dipergunakan sebagai kenderaan ke kebun, menjual hasil usaha dan dipergunakan sebagai kenderaan ojek motor. Sebagai mana pada tabel berikut ini:

Tabel 1.2 Jarak Tempu dan Jenis

No Jarak tempuh Jenis Anggkutan Ongkos (Rp)
1 Rimba Asam ke Palembang Trapel/ Bus 15.000
2 Rimba Asam ke Palembang Mobil sataran 350.000
3 Rimba Asam Ke Pangkalan Balai Trapel/ Bus 5.000
4 Rimba Asam ke Palembang Ojek 3.000 – 5.000
5 Rimba Asam Ke Betung dan sekitarnya* Ojek 3.000 – 5.000
* Radius jarak 2-3 Km
Sumber: hasil Survei Pemetaan

Dari tabel diatas, jarak tempuh dan jenis mobil yang paling besar biayanya dari Rimba Asam ke Palembang, apabila memakai mobil sataran Rp 350.000, sedangkan kalau menggunakan kenderaan umum Trapel ataupun Bus biayanya hanya Rp. 15.000. untuk kendearaan ojek motor dalam wilayah kelurahan Rimba Asam dan sekitarnya dengan biaya Rp. 3.000-5.000,
Kelurahan Rimba Asam berada di jalan lintas Sumatera yaitu Jalan Negara yang dapat ditempuh mengunakan tranportasi kenderaan roda empat (mobil) atau sejenisnya dan kenderaan roda dua (Motor) untuk mencapai kita bisa menggunakan kenderaan tersebut sebagai alat transportasi, Di sini kita akan menikmati keasyikan tersendiri bagi warga baru atau pendatang dalam melakukan usaha, dimana sebagian wilayah adalah hamparan Ruko dan pertokoan, perkebunan dan Bangunan-Bangunan Walet, hingga sejauh mata memandang dapat dilihat keindahan kota Betung. Menurut cerita tokoh masyarakat Rimba Asam, sebelum ditanamai kelapa sawit, di areal tersebut digunakan oleh warga untuk Pertanian. Akibat alih jenis tanaman tersebut, banyak penduduk yang tidak terserap dalam perkebunan. sehingga, banyak yang menganggur dan menambah angka rumah tangga miskin.


1.3. Tata Kepemerintahan dan Mekanisme Pengambilan Keputusan















------ Gbr. 1.1 Struktur Kantor Lurah Rimba Asam 2012



Kelurahan Rimba Asam memiliki perangkat kelengkapan kepegawaian yang berjalan baik dan di bantuh oleh setiap Kasi dan 9 Orang Staf Kelurahan, sebagai perpanjangan tangan dari kelurahan maka dibentukya 41 RT dan 10 Rw dan 5 Lingkungan.
Sedangkan organisasi kelengkapan lainnya yaitu Lembaga Adat, Lembaga Pemerdayaan Masyarakat, PPK dan Karang Taruna Kelurahan Rimba Asam.

Mekanisme pengambilan Keputusan Kelurahan Rimba Asam
. Proses pengambilan keputusan di Kelurahan Rimba Asam dilakukan dengan musyawarah dimana pesertanya adalah Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Agama dan Tokoh Pemuda dan Ketua RT, RW dan Ketua Lingkungan termasuk peseta lainnya yang hadir pada acara tersebut. Pertemuan Rutin 3 bulan sekali bila ada kegiatan bisa 1 bulan sekali.
. Proses pengambilan keputusan di tingkat Lingkungan/ RW dan RT dengan musyawarah Mufakat.
. Jika tidak bisa diambil kata sepakat dalam musyawarah Kelurahan, maka pengambilan keputusan dengan jalan voting (suara terbanyak).

BAB II
KEADAAN PENDUDUK

2.1. Jumlah Penduduk

Salah satu modal dasar pembangunan adalah penduduk (sumber daya manusia), tanpa jumlah penduduk yang cukup maka pembangunan akan sulit terealisasi, hal ini dikarenakan suatu pembagunan membutuhkan tenaga kerja baik sebagai dalam bidang perencanaan, mengorganisasikan, pelaksanaan, hingga pengawasan. Namun sebaliknya, jika di suatu daerah jumlah penduduknya terlalu berlebih dan tidak dilengkapi dengan keahlian maka daerah tersebut akan banyak ditemukan permasalahan-permasalahan sosial seperti pengangguran, kemiskinan, dan sebagainya.
Masyarakat kelurahan Rimba Asam memiliki potensi keragaman asal usul ataupun suku dari warga kelurahan ini, baik yang berasal dari suku Jawa, Bugis, Batak, Papua, Sumatera lainya yaitu aceh, bangkulu, Minang atau Padang dan lain-lain, termasuk suku lokal yang ada di Sumatera Selatan yaitu, lahat, Pagar Alam, Ogan Dan Komering, Banyuasin, Sekayu dan melayu lainya.
Kelurahan Rimba Asam dihuni oleh 1.685 KK atau 7.318 jiwa, yang terdiri dari laki-laki sebesar 3.797 jiwa dan perempuan sebesar 3.521 jiwa. Sebagian besar penduduk, dilihat dari komposisi penduduk dapat digolongkan berdasarkan kelompok umur adalah sebagai berikut ini, sesuai dengan table berikut ini:
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk menurut Umur dan Jenis Kelamin

No Kelompok Umur (Tahun) Laki-Laki
( Jiwa ) Perempuan ( Jiwa ) Jumlah
( Jiwa ) Persentase
(%)
1 0 - 5 332 295 627 8,50
2 6 - 12 473 368 841 11,50
3 13- 18 383 372 755 10,30
4 19- 25 822 737 1.559 21,30
5 26 - 35 673 655 1.328 18,10
6 36 - 45 484 510 994 14,00
7 46 - 55 363 211 674 9,20
8 56 - 65 163 144 307 4,20
9 > 66 104 129 233 3,20
Jumlah 3.797 3.521 7.318 100
Sumber : Kantor Camat Betung,2010-2011
Tabel diatas menunujukan bahwa jumlah Penduduk Rimba Asam, menurut Umur dan Jenis Kelamin yang paling banyak yaitu 1.559 jiwa dengan kelompok umur 19- 25 Tahun yang terdiri dari laki-laki 822 Jiwa, perempuan 737 jiwa atau sebesar 21,30 persen dan yang paling sedikit dengan umur diatas 66 Tahun terdiri dari Laki- laki : 104 jiwa sedangkan perempuan 129 jiwa atau sebesar 3,20 persen


Tebel 2.2 Jumlah rata-rata anggota kelurga Responden di Kelurahan Rimba Asam

No Rata-rata ART Jumlah (KK) Persentase (%)
1 1-2 9 9,00
2 3-4 51 51,00
3 5-6 30 30,00
4 >6 10 10,00
Jumlah 100 100,00
Sumber: diolah dari hasil Data Primer

Tabel diatas menunujukan bahwa responden yang memiliki jumlah anggota rumah tangga yang paling banyak 3-4 ART yaitu 51 KK atau 51,00 Persen sedangkan yang paling sedikit 1-2 yaitu 9 KK atau 9 Persen.

Tabel 2.3 Penduduk berdasarkan Usia Produktif

No Kategori Usia Laki-Laki
(Jiwa) Perempuan
(Jiwa) Jumlah
(Jiwa) Persentase
(%)
1. Usia Belum Produktif 1.188 1.035 2.223 30,30
2 Usia Produktif 2.448 2.301 4749 65,00
3. Usia Non Produktif 161 185 346 4,70
Jumlah 3797 3.521 7.318 100
Sumber: Kantor Lurah dan Kependudukan Kecamatan Betung
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah usia produktif lebih banyak dibanding dengan usia anak-anak dan lansia. Perbandingan usia anak-anak, produkti dan lansia adalah sebagai berikut: 30,30 % : 65,00% : 4,70 %. Dari 7.318 jumlah penduduk yang berada pada kategori usia produktif laki-laki dan perempuan jumlahnya hampir sama / seimbang.
Dari data tersebut dapat digolongkan menjadi tiga kelompok :
1. Kelompok belum produktif, yaitu usia 0 – 18 tahun berjumlah 2.223 (terdiri dari Laki- laki :1.188 jiwa sedangkan perempuan 1.035 jiwa) atau sebesar 30,30 persen
2. Kelompok produktif yaitu usia 19 – 65 tahun berjumlah 4.862 jiwa (terdiri dari Laki-laki :2.448 jiwa sedangkan perempuan 2.301 jiwa atau sebesar 66,50 persen
3. Kelompok tidak produktif, yaitu usia 66 tahun ke atas, berjumlah 346 (terdiri dari Laki-laki :116 jiwa sedangkan perempuan 185 jiwa) atau sebesar 3,20 persen.

Dengan demikian dapat dilihat tingkat ketergantungan dengan perhitungan jumlah penduduk non produktif (penduduk belum produktif + tidak produktif) dibagi dengan jumlah penduduk produktif dikalikan 100, maka tingkat ketergantungan penduduk adalah sebagai berikut:

Tingkat Ketergantungan :

= 2.223 + 233 x 100 = 2.456 x 100
4.862 4.862

= 50 Orang


Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa dalam 100 orang produktif harus menanggung 50 orang yang belum dan tidak produktif. Dengan tingkat pertumbuhan penduduk Kelurahan Rimba Asam yang mencapai 40 jiwa per bulan, Pertambahan penduduk di Kelurahan Rimba Asam, sebagaimana dapat dilihat dari pertambahan penduduk pertahun yaitu Tahun 2010 jumlah penduduk 7.251 jiwa, Tahun 2011 yaitu 7.318 Jiwa sedangkan Pada tahun 2012 ini berjumlah 8,053 jiwa. Dilihat dari pertambahan penduduk tersebut, ini menunjukan penduduk mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, Jumlah penduduk pada tahun 2010 ke tahun 2011 pertambahan penduduk sebanyak 67 Jiwa ( hal ini telah mengalami penambahan kelahiran dan pengurangan baik meninggal maupun pindah datang penduduk untuk tahun 2012 ini, angka kelahiran dan pertambahan penduduk sebanyak 735 Jiwa. maka jika tidak ditunjang oleh terbukanya peluang-peluang usaha sehingga dapat berdampak pada pendapatan masyarakat yang tidak cukup dan merata (menimbulkan kesenjangan Sosial), hal tersebut dapat meningkatkan tindak kriminalitas serta timbulnya ketidak-harmonisan di dalam masyarakat, sehingga akan mudahnya konflik keluarga, masyarakat dan lingkungan.

2.2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 2.4 Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Laki-Laki
(Jiwa) Perempuan
(Jiwa) Jumlah
(Jiwa) Persentase
(%)
1. Belum Sekolah 830 707 1.537 21,00
2. Tidak Tamat SD 300 228 528 7,20
3. SD 1194 1078 2.272 31,04
4. SLTP 615 593 1.208 16,50
5. SLTA 693 819 1.512 20,66
6. Akademi/Diploma 39 79 118 1,62
7. Sarjana 56 81 137 1,87
8 Pascasarjana 6 - 6 0,09
Jumlah 3.733 3.585 7.318 100,00
Sumber: Kantor Lurah dan Kependudukan Kecamatan Betung


Dari tabel diatas dapat digolongkan menjadi dua kelompok :
- Tingkat pendidikan yang paling dominan yaitu Tingkat SD (sekolah dasar/sederajat) yang tamat sekolah atau yang sedang sekolah sejumlah 2.272 Jiwa baik terdiri dari Laki- laki : 1194 jiwa sedangkan perempuan 1078 jiwa atau sebesar 31,04 persen
- Tingkat Pendidikan yang paling tinggi yang ada di kelurahan dan nominalnya paling sedikit yaitu tingkat pendidikan Pasca Sarjana (Strata Dua) terdiri dari laki-laki 6 Jiwa atau 0,08 persen

Tabel 2.5 Jumlah Penduduk berdasarkan Klasifikasi Pendidikan
Uraian Jumlah Persentase
(%)
Jumlah tidak Tamat Sekolah Dasar 528 7,20
Jumlah anak belum/ Pra Sekolah (PAUD) 1.302 17,80
Jumlah anak usia TK/Play Group 235 3,20
Jumlah anak SD, SMP, SMA 4.817 65,83
Jumlah anak usia sekolah yang drop aut 12 0,16
Jumlah anak yang mengikuti kejar paket A,B,C 163 2,22
Tamat Akademi / Diploma 118 1,62
Tamat SI dan S2 143 1,95
Jumlah 7.318 100,00
Sumber : Profil P2WKSS dan kantor Lurah


Dari tabel diatas di kelurahan Rimba Asam ini yang masih dominan usia anak Sekolah Dasar sebanyak 3.040 orang atau 47,80 persen dan yang usia anak sekolah / drof out sebanyak 12 Orang atau 0,20 persen




Tabel 2.6 Suku (etnis) Responden di Kelurahan Rimba Asam

No Suku (etnis) Jumlah KK Persentase (%)
1 Melayu (Musi + Banyuasin) 72 72,00
2 Jawa 12 12,00
3 Komring 7 7,00
4 Minang 6 6,00
5 Batak 2 2,00
6 Aceh 1 1,00
Total 100 100,00
Sumber: diolah dari hasil Data Primer

Tabel diatas menunujukan bahwa responden dilihat dari suku (etnis) yang paling banyak Melayu yaitu 72 KK atau 72,00 Persen sedangkan yang paling sedikit Aceh yaitu 1 KK atau 1 Persen.

2.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan.

Kehidupan perekonomian masyarakat di Kelurahan Rimba Asam sebagai bagian dari Kecamatan Betung yang wilayahnya sebagian tempat pemukiman penduduk, memiliki mata pencaharian beraneka ragam, antara lain Petani, pedagang, Karyawan Swasta, PNS dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:














Tabel 2.7 Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan.

No. Jenis Pekerjaan Laki-Laki
(Jiwa) Perempuan
(Jiwa) Jumlah
(Jiwa) Persentase
(%)
1. Petani 704 26 730 32,85
2. Buruh Tani 220 73 293 13,19
3. Karyawan Swasta 217 20 237 10,67
4. Karyawan BUMN/BUMD 66 12 78 0,10
5. PNS 78 77 123 3,51
6. Jasa Profesi 97 70 167 7,51
7. Pedagang 245 312 557 25,06
8. Tukang 35 2 37 1,66
Jumlah 1.662 560 2.222 100,00
Sumber: Kantor Lurah dan Kependudukan Kecamatan Betung

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa jika penduduk yang bermata pencaharian yang yang paling banyak bekerja yaitu sebagai petani 730 Orang atau 32,85 persen sedangkan dilihat dari mata pencaharian yang paling sedikit adalah sebagai Karyawan BUMN/ BUMD 78 Orang atau 0,10 persen. Akan tetapi setelah dilihat dari jumlah penduduk Kelurahan Rimba Asam yaitu 7.318 Jiwa, sedangkan yang memiliki pekerjaan pada tabel diatas adalah 2.222 Jiwa dan yang lainnya termasuk yang tidak bekerja, mengurus rumah tangga/ibu-ibu dan pelajar ataupun Mahasiswa.




Tabel 2.8 Pekerjaan Pokok Responden di Kelurahan Rimba Asam

No Pekerjaan Pokok Jumlah KK Persentase (%)
1 Petani 23 23,00
2 Buruh Tani/Buruh 22 22,00
3 Pedagang 22 22,00
4 PNS 16 16,00
5 Dll 17 17,00
Total 100 100,00
Sumber: diolah dari hasil Data Primer
Berdasarkan Tabel diatas bahwa Responden yang memiliki pekerjaan Pokok Petani lebih besar jumlahnya yaitu 23 KK atau 23,00 Persen sedangkan yang paling sedikit adalah pekerjaan pokok sebagai PNS yaitu 16 KK atau 16,00 Persen

Tabel. 2.11 Pekerjaan Sampingan Responden di Kelurahan Rimba Asam

No Pekerjaan Sampingan Jumlah KK Persentase (%)
1 Ojek 11 44,00
2 Petani 7 28,00
3 Ternak 2 8,00
4 Rental Mobil/ Sewa 2 8,00
5 Pedagang 2 8,00
6 Ketip/P3N 1 4,00
Total 25 100,00
Sumber: diolah dari hasil Data Primer

Berdasarkan Tabel diatas bahwa Responden yang memiliki pekerjaan Sampingan Tukang Ojek lebih besar jumlahnya yaitu 11 KK atau 44,00 Persen.

2.2. Kondisi Ekonomi

Kondisi Ekonomi dilihat dari Jumlah tanggungan keluarga adalah banyaknya anggota keluarga yang menjadi tanggungan kepala rumah tangga yang terdiri dari istri, anak, anggota keluarga lainnya termasuk kepala keluarga itu sendiri. Jumlah tanggungan keluarga dalam suatu kepala keluarga juga memberikan pengaruh terhadap tingkat kesejahteraan keluarga, biasanya keluarga yang memiliki anggota keluarga lebih banyak akan memerlukan tingkat konsumsi yang lebih besar jika dibandingkan dengan anggota keluarga yang lebih kecil. Untuk mengetahui keadaan tanggungan keluarga responden sebagai berikut:

Tabel 2.12 Penduduk Bedasarkan Tingkat Pendapatan

No. Tingkat Pendapatan Rumahtangga (Rp/bln) Jumlah Anggota Keluarga
Jumlah
(KK)
Persentase
(%)
1-3 jiwa 4-6 jiwa 7-10 jiwa
1. < 2 juta 390 645 30 1.065 63,20 2. 2 juta -5 juta 90 450 70 610 36,20 3. 6 juta -10 juta 3 5 2 10 0,60 Jumlah 483 1.100 102 1.685 100,00 Sumber: hasil Survei Pemetaan Dilihat dari tabel diatas penduduk berdasarkan tingkat pendapatan yang paling banyak dan dominan adalah yang berpenghasilan >2 juta dengan Jumlah anggota kelurga 4-6 Jiwa yaitu sebanyak 645 KK, Jumlah Anggota Keluarga 1-3 sebanyak 390 KK dan Jumlah Anggota Keluarga 7-10 jiwa sebanyak 30 KK atau dengan total 1.065 KK yaitu 63,20 Persen.



Tabel.2.13 Rata-rata pendapatan pekerjaan pokok perbulan responden di Kelurahan Rimba Asam

No Pekerjaan pokok Pendapatan (rupiah) Total
<1,0 Juta 1,0-3,0 Juta 3,1-5,0 Juta >5,0
1 Buruh 16 KK
(62 %) 10 KK
(38 %) …0..KK
(…0.%) …0..KK
(…0.%) 26 KK
(100%)
2 Pedagang 1 KK
(4 %) 15 KK
(68 %) 3 KK
(14 %) 3 KK
(14 %) 22 KK
(100%)
3 Petani …0..KK
(…0.%) 14 KK
(61 %) 9 KK
(39 %) …0..KK
(…0.%) 23 KK
(100 %)
Sumber: diolah dari hasil Data Primer



Bahwa Tabel diatas menunjukan Pendapatan pekerjaan Pokok respondena yang banyak adalah Buruh yaitu 26 KK sedangkan Pedagang hanya 22 KK termasuk petani hanya 23 KK.

Tabel 2.14 Rata-rata pendapatan pekerjaan Sampingan perbulan responden di Kel Rimba Asam

No Pekerjaan pokok Pendapatan (rupiah) Total
<1,0 Juta 1,0-3,0 Juta 3,1-5,0 Juta >5,0
1 Petani …0..KK
(…0.%) 7 KK
(100 %) …0..KK
(…0.%) …0..KK
(…0.%) 7 KK
(100 %)
2 Ojek 11 KK
(100%) …0..KK
(…0.%) …0..KK
(…0.%) …0..KK
(…0.%) 11 KK
(100%)
3 Rental …0..KK
(…0.%) 2 KK
(100 %) …0..KK
(…0.%) …0..KK
(…0.%) 2 KK
(100 %)
4 Pedagang 1 KK
(50 %) 1 KK
(50 %) …0..KK
(…0.%) …0..KK
(…0.%) 2 KK
(100 %)
Sumber: diolah dari hasil Data Primer



Dilihat dari Tabel diatas menunjukan bahwa Pekerjaan Sampingan responden yang banyak digunakan yaitu sebagai Tukang Ojek sebanyak 11 KK/Orang.






2.4.Kondisi Kesehatan dan Sosial

Kondisi Kesehatan warga Kelurahan Rimba Asam di lihat dari penyakit yang diderita oleh warga dapat di uraikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.15 Jumlah penduduk berdasarkan penyakit yang diderita

No. Jenis Penyakit
Jumlah
(Jiwa)
Persentase
(%)

1. Malaria 1 7,70
2. Tipus 5 38,50
3. TBC 2 15,30
4. Damamberdarah 3 23,00
5. Busung Lapar 1 7,70
6. Kanker/Tumor 1 7,70
8. Penyakit infeksi lain 0 0,00
Jumlah 13 100,00
Sumber : UPTD Puskesmas Betung Kota



Dilihat dari tabel diatas jenis penyakit yang paling banyak Tipus yaitu 5 Orang jiwa atau 38,50 Persen.
Tabel 2.17 Tempat Memeriksa Kesehatan
No Tempat memeriksa Kesehatan Jumlah KK Persentase (%)
1 Dokter/Bidan 64 64,00
2 Puskesmas 34 34,00
3 Posyandu 2 2,00
Total 100 100,00
Sumber: diolah dari hasil data Primer
Dilihat dari tabel diatas tempat memeriksa kesehatan responden yang paling banyak ke Dokter/Bidan yaitu 64 KK atau 64,00 Persen, sedangkan yang paling bawah Posyandu yaitu 2 KK atau 2,00 Persen.

Tabel 2.18 Tingkat Kematian dan Kelahiran Penduduk di Kelurahan


No. Kategori Jumlah
(Jiwa) Persentase
(%)
1. Angka Kelahiran 132 31,40
2. Angka Kematian 2 0,50
3. Ibu Hamil 168 40
4. Nikah 83 19,80
5. Perceraian 2 0,50
6. Cacat Lahir 3 0,70
7. Cacat setelah Lahir 30 7,10
Jumlah 420 100
Sumber : Kantor Lurah Rimba Asam




Dari tabel diatas dapat di lihat Tingkat Kematian dan Kelahiran Penduduk yang paling tinggi yaitu angka kelahiran 132 orang atau 31,40 Persen sedangkan ibu hamil 168 orang atau 40 Persen dan yang paling bawah yang sama yaitu penceraian dan angka kematian 2 orang atau 0,50 Persen





Tabel 2.19 Jumlah penduduk yang Yatim Piatu

No. Kategori Laki-laki Perempuan Jumlah
(Jiwa) Persentase
(%)
1. Yatim 23 7 30 36,60
2. Piatu 20 14 34 41,50
3. Yatim Piatu 12 6 18 21,90
Jumlah 55 26 82 100
Sumber : Kantor Lurah Rimba Asam


Dari tabel diatas yang paling dominan yaitu Anak Piatu sejumlah 34 orang atau 41,50 Persen sedangkan yang paling sedikit anak yatim piatu yaitu 18 atau 21,90 Persen, maka antara anak yatim dan piatu hampir seimbang.

Permasalahan Kesejahteraan Sosial


Masyarakat sebagai sebuah entitas sosial memilki kekompleksitasan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti aspek ekonomi, sosial budaya, agama dan prinsip nilai. Oleh karena itu dilakukan pemetaan sosial yang bertujuan menghimpun data, fakta dan relaita di masyarakat. Semakin rincinya dan mendalam pada suatu pengambilan data informasi dari masyarakat, maka akan semakin baik pula gambaran sosial masyarakat di Kelurahan Rimba Asam yang akan sangat mebantu menetapkan program strategis pemerintah dan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility
Kemiskinan juga menyebabkan anggota rumah tangga tidak mampu menjangkau wajib belajar 9 (Sembilan) tahun. Karena itu, tidak sedikit anak-anak yang tidak dapat melanjutkan sekolah ke jenjang SLTP setelah menamatkan SD. Pada umumnya anggota rumah tangga tidak memiliki keterampilan usaha, sehingga tidak sedikit kaum wanita usia produktif yang dikategorikan mengalami rawan sosial ekonomi.
Penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang terdapat di Kelurahan Rimba Asam, yaitu fakir miskin, keluarga dengan rumah tidak layak huni, lanjut usia terlantar, anak cacat, penyandang cacat,tuna susila/waria,penyandang penyakit ex.kronis, balita terlantar dan anak terlantar. Populasi PMKS tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Anak yatim/piatu /Balita terlantar
Anak usia 0 – 4 tahun yang ditinggal mati oleh salah satu atau kedua orang tua, dan anak yang berasal dari rumah tangga miskin, dimana mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari secara layak, yaitu sebanyak 26 orang.

2. Anak yatim/piatu/anak terlantar.
Anak usia 5 – kurang 18 tahun yang ditinggal mati oleh salah satu atau kedua orang tua, dan anak yang berasal dari rumah tangga miskin, dimana mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari secara layak, yaitu sebanyak 82 orang.

3. Fakir miskin/rumah tangga miskin
Fakir miskin adalah mereka yang tidak memiliki pekerjaan atau memiliki pekerjaan, tetapi tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari secara layak, yaitu sebanyak 1.685 KK atau berkisar 592 jiwa. Sebagian kecil dari mereka telah menerima program PKH, Raskin dan Jamkesmas termasuk Jampersal.

4. Lanjut usia terlantar
Dari jumlah penduduk usia 60 tahun ke atas, sebanyak 242 orang termasuk hidup terlantar, dari 346 orang dimana mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup minimal sehari-hari, dan secara fisik sudah tidak berdaya, Pemerintah telah mengucurkan bantuan kepada 10 orang/ Tahun dengan bantuan perorang dalam Program Jaminan Sosial Lanjut Usia (PJSLU) tahun 2010 yaitu Rp 300.000,- /bln dan untuk tahun 2012 akan di salurkan bantuan Asistensi Sosial Lanjut Usia (ASLUT) Tahun 2012 yaitu perorang Rp 200.000,-/bln, maka di harapkan peran serta dunia Usaha (CSR, CD dll)

4 Penyandang cacat fisik
Penyancang cacat fisik (tangan dan kaki) yang menyebabkan mereka mengalami hambatan untuk melaksanakan tugas-tugas sosial dan ekonomi sehari-hari, sebanyak 240 orang, pada tahun 2012 ini kementrian sosial akan membantu dalam Program jaminan Sosial penyandang cacat sebanyak 2 Orang

5. Rumah tidak layak huni
Rumah yang kondisi fisik/ bangunan dan lingkungannya tidak layak sebagai tempat tinggal, sebanyak 311 unit atau sekitar 12 % dari warga Kelurahan Rimba Asam, pada Tahun 2010 Pemerintah kabupaten Banyuasin Telah membantu 2 Buah Rumah dalam bentuk bantuan Bahan Bangunan Rumah (BBR).





















Tabel 2.20 Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial

No Jenis PSKS Jumlah
1 PSM -
2 Peksos (Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluraga) 1 Orang
3 Orsos 1 Orang
4 LSM 1 Orang
5 Karang Taruna 1 KT
6 Tomas 5 Orang
7 Organisasi Keagamaan
1. Pengajian Bapak-Bapak
2. Pengajian Ibu-Ibu MTI
3. Pengajian Remaja
3 Klp
5 Klp
1 Klp
8 Organisasi Masyarakat
1 QASIDAH/ REBANA /MTI Al-Mujahidin
2 Majelis Taklim Ibu-ibu /MTI Nurul Huda
3 Majelis Taklim Ibu-ibu/ MTI Darul Mukmin
4 Majelis Taklim Ibu-ibu /MTI Nurul Ichsan
5 Pengajian dan amal kematian
6 Qasidah/ rebana Griya Azhar
7 Qasidah/ rebana Griya Anuggrah
8. Wahana Kesejahteran Sosial berbasis Masyarakat
9. LSM / LM-AER (Lembaga Misi-Aspirasi Ekonomi Rakyat)
10. Laskar Rimbas
11. Organisasi Kedaerahan
1
1
1
1
4
1
1
1
1

1
4
9 Pendamping/ Penyuluh
1. Tenaga Kesejateraan Sosial Kecamatan
2. Pendamping Program Keluraga Harapan
3. Pendamping Program Jaminan Sosial Lanjut Usia (PJSLU) dan Asistensi Sosial lanjut Usia
4. Taruna Siaga Bencana
5. Tenaga Penyuluh Sosial (Pensos BM)
1
1
1

1
2
10 Dunia Usaha (diharapkan CSR,CD dan Kemiraan)
PT Medco E & P
PTPN VII
Perbankan
1
2
4
Sumber: TKSK Kecamatan Betung dan Hasil Survei Pemetaan


Dari tabel diatas kelurahan Rimba Asam memiliki Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial dalam rangka mengurangi dan membantu Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).


BAB III
KEADAAN SUMBER DAYA ALAM

3.1. Luas Lahan

Kelurahan Rimba Asam memiliki lahan produktif dan non produktif, tataguna lahan, Komoditas sebagaimana dapat diuraikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.1 Penggunaa Lahan

No Jenis Luas (Ha) Keterangan
1 Pekarangan 300 5,70
2 Kelapa 2 0,03
3 Kelapa Sawit 3025 57,30
4 Karet 1356 25,70
5 Sawah 100 1,90
6 Fasilitas Umum 13 O,24
7 Perkantoran 5 0,09
8 Lain-lain 574 8,99
Total 5275 100
Sumber : Kantor Lurah Rimba Asam


Dari tabel diatas Penggunaa Lahan yang paling banyak kebun sawit dan karet sebanyak 3025 Ha atau 57,30 Persen dan 1356 Ha atau 25,70 Persen, sedangkan untuk luas yang paling sedikit tanamana rakyat berupa tanaman kelapa 2 ha atau 0,03 Persen


Tabel 3.2 Lahan Potensial/Kosong

No. Kategori Luas
(Ha) Persentase
(%)
1. Lebak 1739 32,97
2. Lahan Kering 2444 46,30
3. Lain-lain 1092 20,70
Jumlah 5275 100
Sumber : Kantor Lurah Rimba Asam

Dari tabel diatas Penggunaa Lahan Potensial/Kosong yang paling banyak Lahan Kering 2444 Ha atau 46,30 Persen.
Tabel 3.3 Lahan Berdasarkan Komoditas
No. Kategori Luas
(Ha) Batang/
Ekor
1. Tanaman Pangan
-Padi
-Jagung
-Kacang-kacangan
-Sayuran
100
-
3
5

2. Buah-buahan
-Durian
-Duku
-Manggis
-Mangga (sejenis)
-
-
-
3. Perkebunan
-Karet
-Sawit
-Hutan Produksi
-Kelapa 1356
3025
-
2
4. Ternak:
-Ayam
-Bebek
-Burung
-Kerbau
-Sapi
-Kambing/Domba
123
75
36
10
73
55
Sumber : Kantor Lurah Rimba Asam
Dari tabel diatas Penggunaa Lahan Berdasarkan Komoditas yang paling banyak Lahan Perkebunan 4383 Ha, sedangkan untuk luas yang paling sedikit lahan tanaman pangan 108 ha
luas lahan komoditi pokok responden di Kelurahan Rimba Asam yaitu tanaman karet dengan rincian luas lahan 1,0-2,0 Ha yaitu 13 KK dan 2,1-4,0 Ha sebanyak 7 KK sedangkan yang > 4,0 Ha adalah 1 KK, maka dari itu Luas lahan menunjukan bahwa, Komoditi Pokok yang terdapat pada Karet yaitu 21 KK

Tabel 3.5 Rata-rata luas lahan komoditi sampingan responden di Kelurahan Rimba Asam

No Komoditi Sampingan Luas Lahan Total
<1,0 Ha 1,0-2,0 Ha 2,1-4,0 Ha >4,0 Ha
1 karet 0 KK
(…0 .%) 8 KK
(66 %) 3 KK
(25 %) 1 KK
(8,3%) 26 KK
(100 %)
2 sawit 0 KK
(…0 .%) 0 KK
(…0 .%) 3 KK
(100 %) 0 KK
(…0 .%) 3 KK
(100 %)
3 Padi 0 KK
(…0 .%) 1 KK
(100 %) 0 KK
(…0 .%) 0 KK
(…0 .%) 1 KK
(100 %)
Sumber: diolah dari hasil sampel data Primer



Tabel diatas menunjukan bahwa Komediti sampingan responden yang banyak di gunakan adalah Keret yaitu 26 KK.




3.2. Status Lahan

Lahan di kelurahan Rimba Asam ini mayoritas telah memiliki surat tanah sedangkan untuk tanah lebak dan rawa-rawa merupakan milik adat dan kelurahan yang diperuntukan untuk kelompok tani, sebagaimana diuraikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.4 Lahan Berdasarkan Status Lahan

No. Kategori Luas
(Ha) Persentase
(%)
1. Belum ada ketetapan hukum 1582 30,00
2. Surat Keterangan Tanah (SKT) 1567 29,70
3. Akte (Notaris/Camat) 1091 20,70
4. Gambar Situasi 3 0,50
5. Sertifikat 1032 19,50
6. Jumlah 5275 100
Sumber : Kantor Lurah Rimba Asam


Dari tabel diatas Status Penggunaa Lahan yang paling banyak yaitu lahan yang belum memiliki ketetapan hokum 1582 Ha atau 30.00 Persen, sedangkan untuk luas yang paling sedikit yaitu lahan yang memiliki gambar situasi 3 ha atau 0,50 Persen





BAB IV.
FASILITAS DAN INFRASTRUKTUR KELURAHAN

Infrastruktur dalam bentuk sarana dan prasarana yang mendukung aktivitas penduduk, baik yang berkaitan dengan aspek perekonomian maupun sosial dan budaya yang ada di kelurahan Rimba Asam , yaitu :
a. Untuk kegiatan olah raga masyarakat, telah tersedia sarana olah raga, seperti lapangan sepak bola sebanyak satu unit, lapangan bola voli sebanyak lima unit, lapangan bulutangkis sebanyak empat unit, dan meja pimpong sebanyak empat unit.
c. Sarana pendidikan yang tersedia, yaitu 4 (empat) unit Taman Kanak-Kanak, 4 (empat) unit Sekolah Dasar/sederajat, 3 (tiga) unit SMP/sederajat dan 4 (empat) Unit SMA/sederajat Terkaitan pendidikan formal terdapat bangunan SD/sederajat sebanyak 4 (empat) unit (3 unit SD negeri dan 1 unit madrasah), SMP/sederajat 3 (tiga) unit (2 Sekolah swasta umum dan 1 Unit Madrasah) dan SMA/sederajat 4 (empat) unit menempati bangunan milik sendiri, pada tahun 2011 yang lalu ada satu sekolah SMK di Lingkungan I Kampung Meranjat yaitu SMK LPKM yang tidak memiliki gedung sekolah sendiri sehingga menempati lokal untuk belajar yaitu sekolah SD Meranjat, pada tahun 2012 ini sekolah tersebut tidak beroperasi lagi mengingat tidak memiliki tempat belajar.
d. Dalam mendukung pelayanan kesehatan terbentuk 4 (empat) unit Posyandu dan 1 (satu) Puskesmas. Bagi penduduk miskin memperoleh pelayanan kesehatan gratis melalui Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan untuk ibu-ibu melahirkan melalui Jaminan Persalinan (Jampersal) dilihat dari sisi bangunan dan tenaga medis di Puskesmas telah mengalami peningkatan tahun demi tahun, akan tetapi masih kekurangan Bangunan tempat pelayanan:

1. Gedung Unit Gawat Darurat (UGD) 4. Gedung Peduli Lansia/ Posyandu Lansia
2. Gedung Bersalin (GB-RB) 5. Gedung Gudang Obat (GGO)

4.1. Fasilitas Transportasi

Jalan utama berupa aspal yaitu jalan Lintas Sumatera atau jalan nasional, dan jalan Kabupaten dan Lingkungan sebagian besar masih tanah. Sedangkan Sarana transportasi umum adalah angkutan umum (otolet) dan ojek motor.

4.2. Fasilitas Komunikasi dan informasi

Sarana informasi dan komunikasi, yaitu koran lokal, radio dan tv nasional, wartel, telepon rumah, parabola, Internet dan telepon celluler. Sarana informasi dan komunikasi telah masuk dan digunakan masyarakat; seperti televisi, koran nasional dan lokal, radio nasional dan lokal, juga sarana telapon umum dan handphone.
Sedangkan pemacar signal yaitu tower, yang berada di kelurahan Rimba Asam yaitu Tower Telkomsel
Tabel 4.1 Sumber informasi responden di kelurahan Rimba Asam

No Sumber Informasi Jumlah KK Persentase (%)
1 TV, Koran, HP, Internet 63 64,30
2 TV, HP 20 20, 40
3 TV 10 10,20
4 HP 5 5,10
Total 98 100,00
Sumber: diolah dari hasil responden

Berdasarkan tabel diatas responden yang mempunyi sumber informasi TV, Koran, HP dan Internet yang paling banyak digunakan yaitu 63 KK atau 64,30 Persen dan yang paling sedikit yaitu mengunakan HP sejumlah 5 atau 5,10 persen

4.3. Fasilitas Ibadah

Di kelurahan Rimba Asam terdapat 8 Buah masjid dan 7 Mushollah yang terdiri dari Mushollah Yang ada di Sekolah sebanyak 3 Buah, di SPBU yaitu 1 Buah dan di Jerembah panjang dan Prumnas Griya Azhar dengan jumlah 2 Buah bangunan Mushollah yang ada.

Tabel 4.3 Data Nama Masjid dan pengurus

KEL.
RIMBA ASAM NAMA MASJID ALAMAT KETUA SEKRETARIS BENDAHARA
DARUL MUKMININ LK. I H.M. RASYID YUSUF RATNO MAHDI.H H.M. RASYID YUSUF
NURUL HUDAH LK. I BASTARI RUSMI ARSAT
AL-MUJAHIDIN LK. III RASTU AMIN FAJRI H. ALWI
AL-AMIN LK III SADARSYAH LATIF.MS AWALUDIN
NURUL IMAN LK. IV M. THOHA SHOLEH REDI
AL-HUDAH LK. IV H. NAWAWI FARHAN DARWIN BASONI
NUR HIKMAH LK. V SUCIPTO CECEP HASYIM
NURUL IMAN LK. V BAHARUDIN G.U. SUKARNO MAHALI
Sumber : Kantor Lurah Rimba Asam dan KUA Kecamatan Betung






4.4. Fasilitas Pendidikan

Tabel 4.4 Data Pendidikan Kelurahan Rimba Asam
No Jenis Pendidikan Jumlah Sekolah Persentase
(%)
Negeri Swasta
1 PAUD 0 2 Unit 12,50
2 TK 0 3 Unit 18,75
3 SLB 0 1 Unit 6,25
4 SD/ Sederajat 3 Unit 1 Unit 25,00
5 SMP/ Sederajat 0 3 Unit 18,75
6 SMA/ Sederajat 1 Unit 3 Unit 25,00
Jumlah 4 Unit 12 Unit 100
16 Unit
Sumber : Kantor Camat dan UPTD Pendidikan


Dari tabel diatas dapat di uraikan sebagai berikut:
- Tingkat pendidikan di lihat dari tabel jumlah sekolah SD/ Sederajat dan SMA/ Sederajat sebanyak 4 Unit atau 25,00 persen dan SMP / Sederajat sebanyak 3 Unit atau 18,75 persen
- Tingkat pendidikan yang non Formal yaitu TK sebanyak 3 Unit atau 18,75 persen, untuk PAUD sebanyak 2 Unit atau 12,50 persen dan SLB ( Sekolah Luar Biasa) sebanyak 1 unit atau 6,25 persen.








Tabel 4.5 Data Siswa SD di Kelurahan



Sumber: Hasil Survei pemetaan


4.5. Fasilitas Energi

Fasilitas Energi pada saat ini menjadi kebutuhan pokok bukan hanya makan, pakaian dan Tempat tinggal, di kelurahan Rimba Asam sebagaian besar telah merasakan penerangan dari PLN, namun ada yang belum merasakan penerangan Listrik yaitu wilayah kampung Jerambah Panjang Lingkungan II Kelurahan Rimba Asam. Pihak keluarahan telah berupaya untuk mengusulkan kepada Pemerintah Kabupaten, PLN termasuk PT Medco E & P, dengan berbagai macam usaha akhirnya pihak perusahaan PT Medco menyetujui, dalam waktu dekat ini akan membantu tiang PLN sebagai akses penerangan warga tersebut.
Energi Listrik sebagai alat penerangan sudah menjadi kebutuhan yang penting bagi seluruh warga khususnya kelurahan Rimba Asam. Hal ini dikarenakan energi Listrik sangat dominan digunakan mengingat adanya kemajuan teknologi, baik itu digunakan untuk pelayanan publik, pendidikan dan kebutuhan rumah tangga, pada saat dulu orang masih mengunakan cara-cara lama atau dengan kata lain salah satu contoh kalau mau masak nasi kita harus menyiapkan kayu bakar, namun sekarang sebagaian besar warga kelurahan ini telah mengunakan alat elektronik sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Di kecamatan Betung Khususnya Kelurahan Rimba Asam, energi Listrik yang di miliki oleh Perusahan Listrik Negara (PLN) disini PLN Ranting Pangkalan Balai dan Betung yang mengelolahnya, di sisi lain warga kebanyakan mengeluh dan kecewa atas seringnya mati lampu yang terlalu tinggi dari pada hidupnya atau nyala. Ini dapat merugikan konsumen baik industri kecil dan menenggah termasuk alat elektronik rumah tangga lainnya yang mudah atau cepat rusak ini adalah dampak dari sering mati-hidunya Listrik/lampu PLN, sedangkan di kota Betung terutama Kelurahan Rimba Asam memiliki jalur tranmisi PLN teganggan Tinggi.
Disamping Listrik, di kelurahan Rimba Asam memiliki asset perminyakan, yang sekarang sedang dimulai pekerjaanya oleh PT Medco E & P, Pada Tahun 2009 pihak perusahan PT Elnusa Geosains pernah merentes ataupun mengecek titik- titik minyak yang ada di areal tanah lebak , dengan rincian sebagai berikut:
L.67 KELURAHAN RIMBA ASAM Dari Titik 2494 – 2777 sebanyak 19 Mata Bor
I. Batas Titik 2494 Dengan PT Alam Sejaterah
II. Batas Titik 2777 Dengan Desa Sri Kembang (2800- )

Tabel 4.6 Bahan Bakar untuk masak responden di kelurahan Rimba Asam

No Bahan bakar untuk masak Jumlah KK Persentase (%)

1 LPG 95 95,00
2 Kayu Api 5 5,00
Total 100 100,00
Sumber: diolah dari hasil data Primer
Dari tabel diatas dapat dilihat bahan Bakar yang paling banyak di gunakan oleh responden yaitu LPG adalah 965KK atau 95,00 Persen sedangkan untuk yang mengunakan kayu api sebanyak5 KK yaitu 5 ,00 Persen
Tabel 4.7 Sumber penerangan responden di kelurahan Rimba Asam

No Sumber Penerangan Jumlah KK Persentase (%)
1 PLN 96 96,00
2 Jengset/Non PLN 4 4,00
Total 100 100,00
Sumber: diolah dari hasil data Primer

Dari tabel diatas dapat dilihat sumber penerangan yang paling banyak di gunakan oleh responden yaitu PLN adalah 96 KK atau 96,00 Persen sedangkan untuk yang mengunakan Non PLN sebanyak 4 KK yaitu 4,00 Persen


4.6. Fasilitas Air Bersih
Warga Kelurahan yang mengunakan Fasiltas Air bersih yaitu berupa sumur gali dan terlindung, hampir 7 tahunan PDAM tidak berfungsi dalam pendistribusian air atau tidak mengalir lagi, untuk itu pemerintah kelurahan melaui PNPM pada tahun 2007 membangun 27 unit Sumur gali yang tersebar di 5 (lima) Lingkungan dalam wilayah kelurahan Rimba Asam

Tabel 4.8 Sumber Air Minum Responden di Kelurahan Rimba Asam
No Sumber Air Minum Jumlah KK Persentase (%)
1 Isi Ulang 93 93,00
2 Sumur 7 7,00
Total 100 100,00
Sumber: diolah dari hasil responden
Dari tabel diatas dapat dilihat sumber Air Minum yang paling banyak di gunakan oleh responden yaitu Isi Ulang adalah 93 KK atau 93,00 Persen sedangkan untuk yang mengunakan Sumur sebanyak7 KK atau 7 ,00 Persen

Tabel 4.9 Sumber Air MCK Responden di Kelurahan Rimba Asam

No Sumber Air MCK Jumlah KK Persentase (%)
1 Sungai 1 1,00
2 Sumur 99 99,00
Total 100 100,00
Sumber: diolah dari hasil responden

Berdasarkan tabel diatas responden yang paling banyak mengunakan Sumber Air MCK berupa Sumur yaitu 99 KK atau 99,00 Persen

4.7. Kelembagaan Pemerintahan

Hal penting yang perlu kita sadari bersama, bahwa di era demokratisasi sekarang ini , sangat diperlukan adanya Lembaga-Lembaga untuk membantu jalanya proses pemerintahan, pembangunan dan pelayanan umum di tingkat kelurahan. Di Kelurahan Rimba Asam telah terbentuk berbagai lembaga tingkat Kelurahan yang berfungsi untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas Kelurahan, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2004.






Tabel 4.10 Organisasi Kelembagaan Pemerintah Kelurahan

No Nama Organisasi Nama Ketua
1 PKK Ny Mutia Saperan
2 Karang Taruna Rimbas Joni Karbot, S.Th.I
3 LPM Abu Hasan Harom
4 Lembaga Adat M. Zaini Harom
Sumber: Kantor Lurah Rimba Asam 2012

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa Kelurahan telah memiliki organisasi Kelembagaan pemerintah kelurahan yang dapat membantu mengerakan penggembangan Sumber daya manusia dalam pembagunan fisik dan dan non fisik. Dalam hal ini dapat di topang dengan program penangulangan kemiskinan ataupun program Pro Rakyat antara lain:
1. Program Nasonal Pemerdayaan Masyarakat (PNPM Pedesaan) di kelurahan ini di mulai tahun 2009 dan telah banyak membantu baik dalam bidang pembagunan Insfratruktur dan ekonomi. Dalam pembagunan PNPM sesalui mengutamakan skala prioritas kelurahan dan telah membangun 37 Unit Sumur se-kelurahan pada Tahun 2009, sedangkan pada tahun 2010 dibangunannya parit / drenase di lingkungan I, sedangkan tahun 2011 mengdapatkan 2 jenis bangunan yaitu dibangunya Posyanndu 3 Unit meliputi Wilayah Lingkungan I, II dan Lingkungan V kelurahan Rimba Asam dan dibangunnya 2 unit Jembatan di Lingkungan IV dan Lingkungan V, untuk pembangunan tahun 2012 diprediksikan bulan mei telah dimulainya pembangunan Jalan cor beton ± 1.005 M/ 1 Km di jalan Swadaya yang menghubungkan jalan pasar pagi Betung menujuh kampungsawah dan TPU monyang Betung.
2. Program kelurga Harapan (PKH) dari Kementrian Sosial, sebagai wujud kepedulian pemerintah dalam membantu Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) yang mempunyai anak balita, ibu hamil dan menyusui termasuk yang memiliki anak sekolah SD, SMP/ Sederajat ( Wajar) yang di mulai tahun 2011 samapai sekarang, untuk kelurahan Rimba Asam KK, system pembayaran melaui Kantor Pos Cabang Betung, per tiga bulan sekali dibayar langsung ke sasaran program.
3. Program Jaminan Sosial Lanjut Usia (PJSLU) di kecamatan Betung di mulai tahun 2010 meliputi kelurahan Betung 10 Orang dan Kelurahan Rimba Asam 10 Orang, dibayar Rp 300.000,/bulan dan system pembayaran 3 (Tiga ) bulan sekali, jadi sekali pembayaran total Rp 900.000,/ Orang Lansia selama 1 Tahun.
4. Asistensi Sosial Lanjut Usia (ASLUT) meliputi 2 Kelurahan, yaitu kelurahan Betung 10 Orang dan Kelurahan Rimba Asam 10 Orang, dibayar Rp.200.000,/bulan dan system pembayaran 3 (Tiga ) bulan sekali, jadi sekali pembayaran total Rp 600.000,/ Orang Lansia selama 1 Tahun.

Tabel 4.11 Lembaga yang diikuti oleh Responden

No Tempat memeriksa Kesehatan Jumlah KK Persentase (%)
1 LPM, KT, PNPM 5 31,25
2 RT/RW/LK 8 50,00
3 KT,LPM 3 18,75
Total 16 100,00
Sumber: diolah dari hasil data primer

Berdasarkan tabel diatas responden yang paling banyak Lembaga yang di ikutinya RT/RW/LK yaitu 8 KK atau 50,00 Persen, selanjunya LPM,KT,PNPM 5 KK atau 31,25 Persen dan yang paling sedikit adalah KT,LPM yaitu 3 KK atau 18,75 Persen


4.8. Kelembagaan Masyarakat

Paradigma baru, pembangunan diarahkan agar sustainable yaitu pembangunan yang melibatkan masyarakat (mendesentralisasi kekuasaan), menghormati budaya lokal (menjamin pluralisme), desentralisasi sumber pendapatan dan penggunaan pendapatan nasional. Prinsip ini sejalan dengan pesan yang termuat dalam UU 22/1999, UU 25/1999, dan hakekat serta prinsip-prinsip penataan ruang msayarakat sosial dalam pemetaan sosial.
Melalui penataan sosial pada akhirnya hak seseorang (property right) dapat terlindungi tanpa menghambat inovasi dan kreatifitasnya. Oleh sebab itu, penerapan prinsip-prinsip penataan ruang dalam pembangunan wilayah sangat relevan dalam rangka mewujudkan pembangunan wilayah yang sistematik dan terintegrasi.
Hal ini Kelembangaan Masyarakat dan peren serta membantuh pemerintah dalam kesejahteraan rakyat dan kelembagaan juga merupakan sebagai sumber daya kelurahan baik dalam pembangunan dan masyarakat, di kelurahan Rimba Asam terdapat yaitu:


Tabel 4.12 Kelembagaan Masyarakat Kelurahan Rimba Asam

No Nama Lembaga Masyarkat Ketua/ pengurus
1 LSM/LM-AER Edi Warman
2 Laskar Rimbas (Sub Bid Karang Taruna) Metta metolib
3 FK-RT (forum Ketua RT) Alek Sarkarti
4 Majelis Taklim Ibu-ibu Usmi Abu Hasan
5 Amal kematian Basrul
Sumber: diolah dari hasil Survei







Tabel 4.13 Dasa Wisma : 23 Kelompok Kelurahan Rimba Asam

No Dasa Wasma Jumlah Anggota
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23 Anyelir
Teratai
Sedap Malam
Mawar
Melati
Anggrek
Suplir
Lidah B uaya
Kamboja
Nusa Indah
Kaktus
Hiforbia
Melati Indah
Adelinium
Bogenvil
Kembang Sepatu
Asoka
Gelombang Cinta
Cempaka
Kenanga
Matahari
Kembang sepatu
Palem 10
15
13
14
15
10
11
18
23
21
19
11
12
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23




4.9. Kelembagaan Ekonomi
Sarana ekonomi, yaitu Simpan Pinjam Perempuan sebagai wadah simpan pinjam ibu-ibu dalam menambah modal dalam berusaha atau mengembangkan usaha dan banyak warung atau toko yang menjual sembako atau makanan siap saja, dan Tempat Penginapan dan Rumah Makan/Warung Nasi:
1. Warung Nasi Meranjat 3.Warung Nasi Pen 5. RM Sederhana
2. Warung Nasi Satir 4. Warung Nasi Noval 6. dll

Toko:
1. Toko Banguanan Albet 3. Toko Indomaret 5. Tokoh Maubil
2. Toko Banguanan Herry 4. Toko Manisan tepi 6. dll

Simpan pinjam perempuan : 34 Kelompok dalam PNPM-MPd

Tabel 4.14 Tempat menjual Hasil Produksi Responden di Kelurahan Rimba Asam

No Tempat menjual Hasil Produksi Jumlah KK Persentase (%)
1 Tengkulak/ Toke 34 100,00
Total 34 100,00
Sumber: diolah dari hasil data Primer

Dari tabel diatas dapat dilihat Tempat menjual Hasil Produksi yang paling banyak di gunakan oleh responden yaitu Tengkulak/ Toke adalah 34 KK atau 100 Persen

Tabel 4.15 Tempat Membeli Sarana Produksi Responden di Kelurahan Rimba Asam
No Tempat Membeli Sarana Produksi Jumlah KK Persentase (%)
1 Toko Pertanian 34 94,40
2 Pasar Pagi 2 5,60
Total 36 100,00
Sumber: diolah dari hasil responden
Dari tabel diatas dapat dilihat Tempat membeli sarana Produksi yang paling banyak di gunakan oleh responden yaitu Toko pertanian adalah 34 KK atau 94,40 Persen sedangkan untuk yang belanja di pasar pagi Sebanyak 2 KK yaitu 5,60 Persen

Tabel 4.16 Tempat Membeli Bahan Konsumsi Responden di Kelurahan Rimba Asam
No Tempat Membeli Bahan Konsumsi Jumlah KK Persentase (%)
1 Pasar Pagi 96 96,00
2 Mini Market 2 2,00
3 Warung Manisan 2 2,00
Total 100 100,00
Sumber: diolah dari hasil responden
Dari tabel diatas dapat dilihat Tempat membeli bahan Konsumsi yang paling banyak di gunakan oleh responden yaitu Pasar Pagi adalah 96 KK atau 96,00 Persen.
BAB V.
POTENSI DAN PENANGGULANGAN BENCANA


5.1. Potensi Bencana
Dikelurahan Rimba Asam ini tidak ada potensi bencana yang besar namun adanya bencana musiman, musim kemerau sering terjadi kebakaran hutan dan musim penghujan ada beberapa titik yang sering banjir yaitu : di kawasan Prumnas, di dekat jembatan Kampung Satu dan di dekat Daeler Yamaha
Dilihat dari hasil responden data primer menunjukan bahwa pada sampel responden terdapat satu orang yang mengalami kebakaran rumah tempat usaha dan temapat tinggal.

5.2. Mekanisme Antisipasi dan Penanggulangan Bencana
Pola penaggulangan dalam mengahadapi musibah ini, Pihak pemerintah bekerja sama dengan masyarakat mengantisifasi dengan cara menyiapkan parit atau gorong-gorong yang lancer supaya tidak terulang lagi banjir tersebut.
Memfungsikan Karang Taruna dan PKK dalam melakukan bimbingan dan pembinaan terhadap anggota khususnya dan umumnya warga Kelurahan Rimba Asam dalam mengantisipasi dan penaggulangan bencana.





BAB VI
KEADAAN KEAMANAN DAN TINGKAT KRIMINALITAS

6.1. Kondisi Keamanan Kelurahan
Masalah Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) merupakan suatu kebutuhan dasar yang senantiasa diharapkan masyarakat dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari. Oleh karenanya, masyarakat sangat mendambakan adanya keyakinan akan aman dari segala bentuk perbuatan, tindakan dan intimidasi yang mengarah dan menimbulkan hal-hal yang akan merusak tatanan kehidupan bermasyarakat, yang dilakukan oleh orang-perorangan dan atau pihak-pihak tertentu lainnya.
Adanya rasa aman dan tertib dalam kehidupan bermasyarakat akan dapat menciptakan kehidupan yang harmonis dikalangan masyarakat dan yang tidak kalah pentingnya akan dapat meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari. Sebaliknya apabila kondisi strata masyarakat dihadapkan pada kondisi tidak aman akan menganggu tatanan kehidupan bermasyarakat yang pada gilirannya pemenuhan taraf hidup akan terganggu pula.
Dari berbagai kejadian (in-stabilisasi) tersebut yang menjadi pemicu terjadinya tindakan dekonstruktif adalah masalah etnis dan politik yang mengorbankan sebagian besar masyarakat yang tidak bersalah/tidak tahu menahu dengan pokok permasalahan.

6.2. Upaya Memeliharaan Keamanan
Pemerintahan Kelurahan Rimba Asam selalu berupaya untuk memelihara keamanan, terhadap masyarakat yang manyoritas pendatang dan masjemuk, dengan demikian baik itu adanya perbedaan bahasa, suku , adat istiadat namun tetap menjunjung tinggi kebersaaman dalam keamanan. Keamanan dan ketertiban masyarakat: suatu kondisi dinamis masyarakat sebagai salah satu prasyarat terselengaranya proses Pembangunan dalam rangka tercapainya tujuan nasional yang ditandai oleh terjaminnya keamanan, ketertiban dan tegaknya hukum, serta terbinanya ketentraman, yang mengandung kcmampuan membina serta mengembangkan potensi dan kekuatan masyarakat dalam menangkal, mencegah, dan menanggulangi segala bentuk pelanggaran hukum dan bentuk-bentuk gangguan lainnya yan dapat meresahkan masyarakat. Maka Usaha Kelurahan menjaga keamanan yang didasari dengan prinsip-prinsip, Yaitu:
1) Legalitas selalu mendasari hukum yang berlaku: hukum positif termasuk hukum kebiasaan, adat, dan hukum yang tidak tertulis.
2) Kebersamaan: sesuai dengan asas gotong royong yang telah membudaya, keamanan menjadi tanggungjawab bersama antara aparat dengan rakyat.
3) Keterpaduan: diselenggarakan dengan melibatkan segenap potensi masyarakat/komponen bangsa melalui sinergi dengan unsur-unsur yang terkait.
4) Keseimbangan: alat atau kekuatan atau tindakan yang diterapkan dalam rangka pelaksanaan tugas keamanan harus senantiasa memperhatikan keseimbangan antara ancaman dan tindakan.
5) Persuasif dan coersif: lebih rnengedepankan upaya pendekatan pembinaan segenap warga negara masyarakat untuk mematuhi aturan hukum, penindakan pemaksaan hukum sifatnya bukan memberi ganjaran hukuman tetapi hanya sekedar tindakan pemaksaan demi dipatuhinya hukum.
6) Proporsional: tindakan yang dilakukan tidak berlebihan, dan selalu ada keseimbangaan antara tujuan keamanan (securty) dan tujuan kesejahteraan (prosport).
7) Oportunitas: tindakan yang dilakukan harus pantas/tepat dilakukan, ditinjau dari aspek waktu yang tepat untuk penindakan dan cara yang pantas untuk menindak.
8) Mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi, tanpa mengabaikan hak-hak asasi warga masyarakat.
Keamanan berasal dari kata "aman" yang dalam terminologi kepolisian mengandung pengertian cukup komprehensif meliputi:
Security = aman dari ganguan atau ancaman yang dapat membahayakan;
Safety = selamat dari kecelakaan, bcncana (bencana alam, bencana akibat ulah manusia, bencana social,dsb) atau marabahaya yang dapat mengancam keselamatan kehidupan individu, masyarakat, termasuk hana benda.
Surety = jaminan adanya kepastian/keyakinan suatu kegiatan dapat berlangsung lancar, aman dan tenib. Termasuk jaminan adanya kepastian hukum (certency).
Peace = suasana damai dan tentram jiwa.

6.3. Tingkat Kriminalitas Pidana dan Perdata.
Dengan berkembangnya teknologi dan modernisasi, seharusnya dapat memajukan kesejahteraan rakyat di seluruh kawasan Indonesia. Tetapi, kenyataannya modernisasi tersebut hanya dirasakan oleh kelompok-kelompok tertentu yang mempunyai wewenang dan jabatan, sedangkan masyarakat lain malah semakin miskin dan kelaparan. Kriminalitas yang sangat parah dan tidak pernah terselesaikan sampai saat ini adalah korupsi. Entah skenario apa yang telah terjadi di lembaga petinggi negara, sehingga kasus besar seperti itu tidak pernah tuntas, malah semakin membudaya.
Tindak kejahatan atau kriminalitas, memang bisa terjadi dimana saja dan dalam keadaan apapun juga dan bisa dilakukan pula oleh orang-orang berdasi dan orang-orang dekat. Akan tetapi, bukan berarti tak ada solusi untuk mengatasi permasalahan yang semakin pelik ini.
Perlu adanya kerjasama dari segala pihak yaitu pemerintah, aparat kepolisian dan masyarakat pada umumnya. Termasuk generasi muda, untuk menciptakankeadaan yang kondusif dan rasa aman bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dari permasalahan ini kriminalitas di kelurahan Rimba Asam banyak dilakukan oleh generasi muda, baik kenakalan remaja, obat-obatana, minuman keras yang berdanpak langsung pada tingkat kriminalitas yang sering terjadi dimana-mana, untuk kelurahan Rimba Asam bisa dicegah melalui peran serta Masyarakat dan pemuda dalam kepoloporan Karang Taruna yang melahirkan sub bidang Laskar Rimbas yang merupakan kumpulan generasi muda yang mengalami masalah dengan misi dan visi menjadi barisan terdepan dalam menjaga ketentraman dan anti narkoba.


BAB VII
KERJASAMA DAN KONFLIK
7.1. Kerjasama dengan Pemerintahan yang lebih tinggi

Kelurahan memerlukan kerjasama dan dukungan dari semua stakeholders untuk menjadi lembaga Pemerintah yang mampu melayani publik secara optimal. Kelurahan Rimba Asam secara proaktif akan menggalang kerjasama baik terhadap Kecamatan Betung dan Kabupaten Banyuasin.
Kelurahan Rimba Asam adalah salah satu perangkat pelengkap daerah kabupaten Banyuasin dan kecamatan Betung, sehingga kelurahan Rimba Asam hanya meneruskan kebijakan pemerintahan kabupaten dan kecamatan.
Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat dipisahkan dari orang lain dan tidak ada yang dapat berdiri sendiri untuk memenuhi kebutuhannya, tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu, salah satu kunci sukses suatu adalah sukses dalam kerja sama. Begitu juga dengan Kelurahan Rimba Asam tanpa adanya bantuan atau kerja sama tidak akan pernah ada kemajuan Kelurahan Rimba Asam ini.
Tabel 7.1 Program Pemerintah yang di ikuti Responden di kelurahan Rimba Asam

NO Program Pemerintah Jumlah (KK) Persentase (%)
1 PNPM 5 62,50
2 PKH 2 25,00
3 Bansos 1 12,50
Total 8 100,00
Sumber: diolah dari hasil responden
Menurut tabel diatas responden yang mengikuti program pemerintah yaitu PNPM 5 KK atau 62,50 Persen sedangkan yang paling sedikit digunakan adalah 1 KK atau 12,50 Persen.
7.1. Kerjasama dengan perusahaan

Kelurahan Rimba Asam terdapat perusahaan baik dalam bidang perkebunan dan perminyakan, hal ini perkebunan milik Negara yaitu PTPN 7 dan untuk Tahun 2011/2012 ini perusahaan PT Medco telah melakukan kemitraan dengan Pihak pemerintahan hal ini dapat dilihat dalam hal bantuan terhadap kelurahan yaitu: pengusuran lapangan sekitar kantor Lurah, memberikan pelatihan Komputer dan peralatan komputernya, pengusuran dan pembutan jalan, pengusuran dan pembersihan tempat sampah dan pihak perusahan membantu Printer computer terhadap kelurahan ini.
Dilihat dari masyarakat kelurahan Rimba Asam yang menjadi responden khususnya, umumnya masyarakat kelurahan Rimba Asam, ternyata belum ada responden yang mengikuti program bantuan perusahaan.

Tabel 7.3 Penilaian Responden terhadap perusahan keikutsertaan dalam program bantuan

No Keikutsertaan dalam program bantuan Baik Tidak Baik Total
Orang % Orang % Orang %
1 Ikut dalam Program 0 0 0 0 0 0
2 Tidak Perna Ikut 100 100 0 0 0 0
Total 100 100 0 0 0 0
Sumber: diolah dari hasil responden
Dari tabel diatas responden memiliki pandangan baik terhadap perusahaan.


Tabel 7.4 Keterlibatan Responden dalam Konflik dengan perusahaan dan antara masyarakat

No Bentuk Konflik Pernah Tidak Pernah Total
Orang % Orang % Orang %
1 Konflik dengan perusahaan 1 0 99 99 100 33,30
2 Konflik antar masyarakat 0 100 100 100 200 66,70
Total 1 100 199 100 300 100
Sumber: diolah dari hasil responden

Dilihat dari tabel tersebut diatas responden yang pernah konflik dengan perusahan hanya 1 Orang sedangkan yang 99 orang responden tidak pernah konflik baik preusahaan maupun Lingkungan.
7.3. Kerjasama antar desa dan Kelurahan

Tetap menjunjung tinggi kebersamaan antar desa dan kelurahan hal ini terwujud dalam wadah badan Koordinasi antar desa dan Kelurahan (BKAD/K) yang digagas oleh Program Nasional Pemerdayaan Masyarakat Pedesaan/ kelurahan (PNPM-MP) yang ada dikecamatan Betung.
Hubungan kerjasama terwujud kerena pihak kelurahan dan desa saling mengikat hubungan baik dalam bidang pernikahan antar desa dan kelurahan, pindah-datang dan melalui jalur ekonomi perdagangan.
7.4. Mekanisme dan Proses Pengambilan keputusan dan kebijakan dalam kerjasama
Mekanisme pengambilan Keputusan Kelurahan Rimba Asam
. Proses pengambilan keputusan di Kelurahan Rimba Asam dilakukan dengan musyawarah dimana pesertanya adalah Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Agama dan Tokoh Pemuda dan Ketua RT, RW dan Ketua Lingkungan termasuk peseta lainnya yang hadir pada acara tersebut. Pertemuan Rutin 3 bulan sekali bila ada kegiatan bisa 1 bulan sekali.
. Proses pengambilan keputusan di tingkat Lingkungan/ RW dan RT dengan musyawarah Mufakat.
. Jika tidak bisa diambil kata sepakat dalam musyawarah Kelurahan, maka pengambilan keputusan dengan jalan voting (suara terbanyak).

Kebijakan kelurahan Rimba Asam berorintasi terhadap kebutuhan Rakyat Rimba Asam dari, oleh, untuk masyarakat (DOUM) Kelurahan yang mengacu pada petunjuk pemerintahan kecamatan dan kabupaten.

7.5. Potensi Konflik
Dalam sebuah masyarakat yang majemuk selalu terjadi Konflik-konflik sosial, potensi Kelurahan Rimba Asam yaitu adanya potensi budaya dan adat istiadat yang masih dijunjung tinggi hal ini dibuktikan masih adanya orang yang dituakan dalam hal penyelesaian permasalahan yang ada, seperti seorang Tokoh Masyarakat yang menjadi orang yang membantu menyelesaikan masalah
Pada prinsipnya kelurahan ini dengan kemajemukan penduduk dan majunya suatu wilayah semakin bervariasi kebutuhan-kebutuhan yang sangat beraneka ragam. Hal ini mempermudah adanya konflik, namun melaui Lembaga-lembaga pemerintah yaitu organisasi Karang Taruna dan PKK dapat membantu permasalahan dan pedeteksian cepat permasalahan yang ada pada masyarakat baik dalam kelurga maupun dengan lingkungan.



7.6. Mekanismen Penyelesaian Konflik

Penyelesaian mekanisme konflik biasa melalui cara Pendekatan local dengan cara-cara yang arif sesuai dengan kultur budaya adat istiadat setempat,termasuk mediasi atau konsiliasi yang dilakukan oleh Kelurahan Rimba Asam. Dari permasalahan yang ada pemerintahan kelurahan hanya memfasilitasi penyelesaian konflik atar warga dalam hal Lurah atau pejabat yang yang lebih tinggi lagi sebagai mediator dan fasilitator termasuk juga menjadi operator. Sebetulnya sebuah konflik akan menjadi sehat apabila pihak-pihak yang terlibat mau memperluas wawasan dan mau melakukan instropeksi diri mereka.
Namun kenyataanya konflik biasa yang terjadi jika di kelurahan Rimba Asam terjadi dapat diselesaikan baik dilakukan dengan Oleh ketua RT atau RW setempat yang dapat menyelesaikan sebuah permasalahan tersebut, belum pernah terjadi suatu konflik yang sangat besar sehingga memicu terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.









BAB VIII
ISU-ISU YANG BERKEMBANG

8.1. Isu Sosial
Sejalan dengan paradigma baru pembangunan kedepan (towards a new development paradigm) hampir seluruh bidang pembangunan telah berupaya untuk menempatkan aspek sosial (peran masyarakat) dalam posisi yang benar dan porsi yang seimbang dengan aspek fisik, serta teknis dan teknologi yang mengarah pada perwujudan peningkatan prakarsa dan peran serta masyarakat. Pemberdayaan masyarakat dan partisipasi merupakan strategi dalam pendekatan pembangunan yang berpusat pada rakyat (people centered development), disamping mementingkan kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan sumber daya internal.

Adanya kesenjangan sosial yang terjadi antara yang kaya dan yang miskin, dalam distribusi pendapatan antara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakat berpendapatan rendah, pola pikir masyarakat perlu untuk di bina lebih lanjut, agar masing-masing kita tetap menjunjung tinggi kebersamaan dalam perdamaian. Kerusanakan Moral sudah dapat kita lihat bersama, anak-anak sekarang sehingga Adanya anak-anak yang dibawah umur melakukan kejahaten antara lain Ex. Tahanan, Ex Narapidana.
Kekarasan dalam rumah tangga baik itu terhadap perempuan dan anak-anak yang terjadi pihak kelurga atau yang mengalami KDRT tersebut tidak melaporkan atau curhat, konsultasi pada lembaga resmi pemerintah dan tokoh masyarakat. Hal ini menyulitkan dalam penyelesaian masalah karena sebagaian kelurga menganggap ini adalah aib kelurga, akan tetapi kelurga itu tidak bisa menyelesaikan permasalahannya atau dengan kata lain keluraga ini sedang sakit yang butuh dengan bantuan dokter dan obat-obatan.



8.2. Isu Ekonomi
Adanya kesenjangan dari pendapatan penghasilan yang membuat ketidak harmonisan yang diakibatkan perhatian dari si kaya atau orang yang memiliki penghasilan lebih kepada masyarkat yang dibawah garis kemiskinan.
Rimba Asam sebagai pusat Kota Betung, memang kalau dilihat penganguran itu banyak sekali yang dikerenakan kurangnya lapangan kerja, akan tetapi selagi mereka tidak gengsi dalam berusaha mereka dapat mengojek motor, pedagang K5 dll.
Kesenjangan kepemilikan lahan sudah kelihatan akan menjadi isu ekonomi karena sebagaian lahan rawa-rawa ini diperuntukan untuk sebagian warga, hal ini berdanpak langsung kepada masyarakat yang tidak memiliki lahan tersebut.

8.3. Isu Politik
Isu Politik yang sedang berkembang pada saat ini adalah pencalonan atau bakal calon Bupati dan Wakil Bupati, dari persaingan ini sudah jelas mereka berupaya untuk menarik simpati dari warga. Masing-masing saling serang baik melaui media massa maupun dunia maya, ini dapat kita lihat ada salah satu calon yang memanfaatkan blog dan ada juga pemasangan Spanduk dan baliho yang di sobek dan di rusak-rusak dan saling buka kedok satu sama lain. masih minim pengetahuan masyarakat awam tentang ini dengan isu-isu tersebut baik itu politik uang atau sejenisnya
Sistem ataupun basis pencalonan untuk sekarang ini mereka mengatas namakan daerah atau putra daerah, dan ada juga calon memanfaatkan mengunakan nama perantauan, namuan warga sudah melek dalam hal ini karena sudah sering di buai dengan janji-janji manisnya, maka sebagian mereka sering memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan untuk mendapatkan uang, dengan kandidat atau calon-calon yang bakal dipilihnya tetap diambil, akan tetapi jika kandidat yang lainya memberikan santunan atau yang lainya pasti akan diambil tanpa memikirkan siapa yang bakal dipilih untuk menjadi pemimpinya, karena masyarakat paham dengan janji-janji kandidat yang sering lupa atau melupakan janji-janjinya.
Pola pikir masyarakat menganggap korupsi itu sudah lazim dilakukan oleh orang-orang yang membutuhkan modal banyak, akan tetapi kita yakin agar menjadi yang lebih baik lagi untuk masa-masa yang akan datang. “demokrasi menawarkan peluang, bukan menawarkan keberhasilan”.
Semakin dekatnya pemilu Pilkada di Banyuasin ini maka sudah dimulailah pengerakan yang terselubung atau curi star kampanye hal ini wajar saja setiap partai politik berlomba-lomba memajukan kadernya untuk menjadi kepala daerah tersebut. Selain dapat mengelola uang yang banyak, apabila kadernya berprestasi dalam memimpin daerahnya maka yang harum namanya tetap partai asal kepala daerah tersebut.
Pemilihan kepala daerah di Indonesia selalu memicu kerusuhan dan perpecahan baik dari ujung aceh sampai ke ujung papua. Semuanya rawan konflik karena para calon selalu menjual agamanya, sukunya dan rasnya untuk mencari simpatik masyarakat untuk memilihnya. Negara Indonesia yang memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika yaitu berbeda-beda tetap satu jua saat ini sudah mulai terkikis dengan adanya pemilu kepala daerah ini. Tujuan memilih kepala daerah untuk mencari pemimpin yang dapat memajukan daerah dan mensejahterakan masyarakat disalah gunakan oleh berbagai pihak, baik dari tim sukses calon, para calon, maupun media massa sendiri.
Oleh karena itulah diharapkan pemilihan kepala daerah dapat berjalan sebaik-baiknya, penuh dengan ketentraman dan keamanan. Karena tujuan dari pemilihan kepala daerah ini bukan mencari penguasa tapi mencari pemimpin yang dapat mensejahterakan rakyat dan dapat memajukan daerahnya. Dengan semakin dekatnya Pemilihan Kepala Daerah Banyuasin atau calon Bupati Banyuasin maka diharapkan juga pemilihan kepala daerah di Banyuasin nantinya dapat berjalan aman dan tanpa isu SARA yang dapat memecah belah kesatuan umat. Dan kita sebagai seorang muslim yang mayoritas di Indonesia dapat memberikan contoh sebaik-baiknya dengan selalu mengedepankan musyawarah dan mufakat bukan kekuatan yang ujungnya berakhir dengan pertumpahan darah.





















































































































@ Hak cipta milik Kelurahan Rimba Asam, tahun 2012

Hak cipta dilindungi

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis Pemetaan Social Mapping atau Pemetaan Sosial ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar Kelurahan Rimba Asam

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh Karya tulis Pemetaan Social Mapping atau Pemetaan Sosial dalam bentuk apa pun tanpa izin Joni Karbot, S.Th.I Kelurahan Rimba Asam



RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bailangu pada tanggal 08 Januari 1982 dari pasangan yang berbahagia ayahanda Napolion dan bunda Nilon, yang merupakan anak ke Pertama dari lima bersaudara. Lulus dari SD N Kembang Umur , tahun 1994 , Sekolah Menengah Pertama PGRI Sekayu tahun 1997 dan Sekolah Menengah Umum Negeri 2 Banyuasin III di Betung tahun 2000. Pada tahun 2006 menyelesaikan Pendidikan Akademinya di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Fatah Palembang. Penulis bekerja di Pemerintah Kelurahan Rimba Asam sejak tahun 2007, sebagai Guru pada sekolah swasta yaitu SMP Bina Taruna Betung sejak tahun 2006, sebagai Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kementrian Sosial RI di Kecamatan Betung, sebagai Tenaga Penyuluh Sosial BM, Pekerja Sosial pada Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluraga (LK3) Mandiri Dinas Sosial Kabupaten Banyuasin sejak tahun 2009-2012, sebagai Pendamping Program Jaminan Sosial Lanjut Usia (JSLU) dan Asistensi Sosial Lanjut Usia (ASLUT) di kecamatan Betung.

Gerakan Senam Hamil

Apa Sebenarnya Senam Hamil itu..?
- Suatu bentuk latihan guna memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut. Otot-otot dasar panggul yang berhubungan dengan proses persalinan

Kapan Sebaiknya Melakukan Senam Hamil..?
-Senam hamil dianjurkan dilakukan ketika janin dalam kandungan telah berusia lebih dari 6 bulan, karena saat itu kandungan sudah mulai kuat dan optimal untuk persiapan persalinan

Apakah Semua Ibu Hamil Boleh Melakukan Senam Hamil..?
- Semua ibu hamil boleh melakukan, Kecuali:
1. Mempunyai riwayat melahirkan bayi kecil
2. Mempunyai riwayat melahirkan bayi prematur
3. Terdapat perdarahan sebelumnya selama kehamilan
4. terdapat Keluhan Mulas2 selama hamil
5. Kehamilan dengan kondisi khusus (hipertensi, Anemia, Penyakit jantung, Diabet tak terkontrol, dsb)
untuk lebih jelas, boleh konsultasi dengan dokter tempat biasa kontrol kehamilan

Manfaat Serta Tujuan Senam Hamil
Meningkatkan kebutuhan oksigen dalam otot
Meningkatkan peredaran darah
Meningkatkan kebugaran dan kekuatan otot
Memperlancar persalinan
Mengurangi keletihan
Meredakan sakit punggung dan sembelit
Menenangkan pikiran dan tubuh



Pemanasan Sebelum
Inti Senam Hamil


Gerakan Sandar Tembok (Wall Slide squat)
- Bersandar pada tembok, perlahan bergeser turun, tahan 3-5 detik, lalu kembali

Gerakan Lutut
(knee Extension)
- duduk relaks, angkat kaki lurus, tahan 15 detik, kembali

Duduk bersila
(Tailor sitting)
-duduk bersila, dan rasakan regangan pada panggul

Gerakan Jalan (Walking Lunge)
-posisi berdiri biasa, majukan salah satu kaki, condongkan badan ke depan

Gerakan Panggul Luar (Outer Thigh Lift)
-Berbaring miring satu sisi, lalu angkat kaki lurus ke atas,tahan 3-5 detik, kembali. lakukan bergantian


Selanjutnya Gerakan Inti Senam Hamil



Semoga Bermanfaat...!!

KT Rimbas Jaya Butuh Bibit Ikan Lele

Rimba Asam. Karang Taruna Rimbas Jaya Kelurahan Rimba Asam Kecamatan Betung akan membudidayakan ikan lele di kolam ikan milik Hariyanto warga Kampung Sawah yang juga anggota Karang Taruna Rimbas Jaya. Keinginan untuk membudidayakan ikan lele itu disampaikan Ketua Karang taruna Rimbas Jaya Joni Karbot, SThi Rabu (23/5) saat meninjau lokasi kolam ikan milik anggota Karang Taruna itu.



Menurut Joni Karbot, keinginan untuk membudidayakan ikan lele itu merupakan salahsatu bentuk kegiatan dari Karang Taruna yang dipimpinnya agar lebih mandiri. Sedangkan untuk bibit ikan lelenya, Joni Karbot mengatakan bahwa akan meminta bantuan dari pemerintah Kabupaten Banyuasin melalui Dinas Sosial Banyuasin.
“Untuk kolam ikannya kita sudah ada, sedangkan untuk bibit ikan lelenya akan kita coba untuk minta bantuan dari Dinas Sosial,” Ujar Joni.
Sementara itu pemilik kolam ikan sekaligus anggota dari Karang Taruna Rimbas jaya, Hardiyanto, mengaku sudah menyiapkan kolam ikan miliknya untuk dijadikan tempat untuk membudidayakan ikan lele, dia sangat berharap nantinya Dinas Sosial Kabupaten Banyuasin dapat membantu untuk mengadakan bibit ikan lele tersebut.
“Saya sudah siapkan kolam ikan milik saya untuk dijadikan tempat membudidayakan ikan lele, kolam ikan tersebut sudah saya bersihkan, saya sangat berharap pemerintah nantinya dapat memberikan bantuan bibit ikan lele,” harap Harianto.
Lurah Rimba Asam, Saperan,S.Sos, MSi menyambut baik keinginan Karang taruna Kelurahan Rimba Asam untuk membudidayakan ikan lele tersebut, menurutnya keinginan tersebut merupakan ide kreatif dari Ketua Karang Taruna dan anggotanya untuk membentuk Karang Taruna yang Mandiri. Saperan berharap jika nantinya keinginan dari Karang Taruna Rimbas Jaya untuk membudidayakan ikan lele terwujud, agar dijaga dan dirawat supaya lebih berkembang, dan dapat menjadi Karang taruna Rimbas Jaya lebih Kreatif lagi.
“Baguslah kalau Karang Taruna Rimbas jaya akan membudidayakan ikan lele, itu merupakan bentuk kegiatan yang positif, asal saja nantinya dirawat dengan baik, dan dapat bermanfaat untuk Karang Taruna itu sendiri,” singkat Saperan. (Vilkadi)